Kemenpora menggelar Kejuaraan Antar Kampung 2023 yang melibatkan 32 kabupaten-kota. Ajang itu akan mementaskan lima cabang olahraga mulai 19 Agustus mendatang.
Hal itu disampaikan Menpora Dito Ariotedjo, usai meluncurkan kejuaraan tersebut di kawasan Karet, pada Rabu (9/8/2023). Dito mengatakan, lima cabang olahraga itu ialah tenis meja, bulutangkis, voli, atletik, dan bola basket.
“Ini merupakan tahap pertama digelar di 32 kabupaten kota, harapannya ke depan bisa sampai 100 hingga 300 kabupaten kota,” sebut Dito kepada pewarta.
Baca juga: Indonesia Ikut Jambore Dunia, Menpora Dito Titip Pesan Ini |
Adapun tujuan dilaksanakan gelaran ajang olahraga ini, menurut Dito, selain menyesuaikan arahan Presiden RI Joko Widodo yang menginginkan Kemenpora dapat menyentuh seluruh lapisan masyarakat, terutama lapisan bawah. Gelaran ini dapat dijadikan sarana mencari bibit-bibit berpotensi.
“Sebelum saya dilantik, Bapak Presiden menginginkan Kemenpora dengan olahraga tetap menyentuh masyarakat lapisan bawah di kampung, lalu talent scouting, yang terbagi dua yaitu dari sisi pendidikan dan usia, lalu regional,” dia menjelaskan.”Oleh karena itu saya menangkap sebuah program yang sudah ada di masyarakat, dengan teknologi dan taste konsep desain yang baik sehingga Kejuaraan Antar Kampung ini bukan Tarkam biasa.”
“Tapi jadi wadah di mana warga bisa menjadikan itu festival arena guyub dan dasar fundamental berolahraga. Jika perhelatan olahraga (biasanya) di sport center maupun stadion, warga berkumpul, UMKM datang, sekarang kita bisa aplikasikan di daerah-daerah yang lebih kecil,” ujarnya.
Baca juga: Peparpenas 2023 Selesai, Jateng Juara Umum |
Meski begitu, Dito mengatakan, untuk saat ini pihaknya baru mempertandingkan lima cabor saja, yaitu voli, basket, tenis meja, atletik, dan bulutangkis. Alasannya karena merupakan cabang olahraga populer.
“Kami tak ambil sepakbola karena melihat penyelenggaraan Tarkam secara organik di sepakbola sudah sangat banyak. Dan kami rasa saatnya kita mendorong olahraga lain yang sebenarnya popular dan masyarakat lain bisa merasakan dan bermain,” dia menjelaskan.
“Itu juga kenapa kita untuk sementara ambil lima cabor dan ini merupakan salah satu cabang olahraga yang juga punya potensi prestasi di dunia. Jadi selain ada dampak bermasyarakat tapi kita juga bisa sekaligus mencari bibit unggul yang bisa mendunia. Jadi dari kampung untuk mencapai global dunia,” tambahnya.
Dito lantas berharap, Kejuaraan Antar Kampung ini dapat terlalsana dengan baik. “Saya mohon doa dan supportnya karena ini tak bisa kerja Kemenpora saja, tapi juga harus ada inisiatif dari seluruh pihak. Semoga saat kick off 19 Agustus ini, bisa masif,” Dito Ariotedjo mengharapkan.