Serial The Witcher yang dihadirkan secara original oleh Netflix memang sedari awal memiliki citranya sendiri dikalangan para penggemar Novel maupun Video Game serial The Witcher. Perhatian tersebut tak hanya ditunjukan saat film tersebut resmi ditayangkan, namun juga jauh saat pemilihan casting film tersebut ditentukan.
Discclaimer: Penulis belum membaca Novel The Witcher, maupun memainkan seri pertama Video Game The Witcher.
Meski secara tegas film serial tersebut tak mengadaptasi dari seri Video Gamenya, namun sepertinya Geralt of Rivia milik Netflix cukup seirama jika dibandingkan dengan versi CDPR. Jika kalian penasaran, kalian bisa membandingkan artikel ini sembari menonton versi Netflixnya.
1. Geralt yang Sama-sama Butuh Uang
Entah serial Netflix ataupun Video Game nampaknya latar belakang ekonomi masih menjadi salah satu alasan geralt mengerjakan misi-misi berbahaya yang mempertaruhkan hidupnya. Jika pada versi Video Game kalian dikenalkan dengan sistem Haggling atau sistem tawar-menawar reward quest. Tak berbeda dengan versi Netflixnya, Geralt juga nampaknya masih melakukan tawar-menawar hadiah quest.
Terdapat hal lucu dimana pada serial Netflix, Geralt bahkan sempat terpaksa harus meninggalkan kuda kesayangan miliknya sebagai jaminan akibat suatu hal. Geralt sendiri dalam kisah The Witcher memang tak pernah digambarkan sebagai pribadi yang kaya raya ataupun parlente. Dirinya memang terlihat hidup sederhana atau mungkin dianggap sebagai gembel, karena memang dirinya yang kerap tinggal secara nomaden.
2. Suara, Perilaku, Gaya Bertarung yang Geralt Banget
Peran seorang Geralt pada seri The Witcher memang dibilang menjadi kunci sukses tidaknya serial satu ini. Tuntutan tersebut mau tak mau harus diemban siapapun aktornya nanti, karena memang cerita pada serial ini akan berkutat disekitar Geralt dan teman-teman sekitarnya. Satu hal yang akan sangat mencolok terlihat ketika kalian menonton serial satu ini ialah, suara Henry Cavill ( Pemeran Geralt) sangat amat mirip atau setidaknya memiliki karakteristik low voice ala geralt dalam serial Video Gamenya.
Hal ini benar-benar membuat kami yakin bahwa kita sedang melihat live action Geralt dari satu pengisi suara dengan seri Video Gamenya. Pada suatu interview dengan GQ-Magazine Henry sendiri sempat lebih memilih menghabiskan waktu bermain The Witcher dari pada pergi keluar rumah. Sehingga tak asing apabila kita kerap mendengar dialog-dialog pendek ala Geralt dalam Video Game ataupun melihat gaya bertarung milliknya cukup serupa dengan video game.
3. Tak Berpihak dan Memilih Jalanya Sendiri
Menghadirkan opsi pada Video Game memang menjadi perkara mudah. Player tinggal harus memilih pilihan atau mereka hanya perlu memilih menyelesaikan satu misi tertentu untuk menentukan arah cerita. Namun membawanya kedalam media Film, tentu tak akan semudah itu. Pada seri The Witcher milik Netflix sendiri Geralt tetap digambarkan sebagai individu yang kuat akan pendirian.
Tak jarang banyak tokoh didalam film tersebut memberikan pilihan kepada Geralt untuk membuatnya memilih satu diantara dua pilihan. Namun pada akhirnya dirinya menjadi pribadi yang bebas dan memutuskan memilih untuk membuat pilihannya sendiri. Meski tak selamanya pilihan tersebut menjadi pilihan terbaik.
4. Banyak Momen Ikonik Serupa
Bagi kalian yang tak menikmati seri Video Game dari The Witcher, mungkin film series The Witcher ini akan menjadi seperti serial fantasy middle ages layaknya Games of Throne. Namun bagi kalian penggemar The Witcher tentu adegan demi adegan akan mudah terspot on sebagai adegan yang ikonik dari Video Gamenya. Contoh yang amat sangat jelas adalah adegan mandi Geralt yang cukup ikonik dalam video gamenya.
IGN Sendiri sempat membandingkan adegan pertarungan dari seri The Witcher Netflix dengan Video Gamenya yaitu The Witcher pertama. Kalian bisa melihatnya disini.
5. Memanusiakan Monster dan Membunuh Manusia Berkelakuan Monster
Menjadi seorang Witcher secara tak langsung mendedikasikan hidupnya kepada suatu kode etik. Meskipun dirinya memang dibayar dan hanya menyelesaikan misi sesuai dengan permintaan, namun pada versi Netflix Geralt tetaplah menjadi jembatan penghubung antara manusia dan juga para non-human terutama monster. Hal tersebut mungkin berhubungan dengan fakta bahwa dirinya juga bukan seorang manusia murni, melainkan makhluk evolusi alias mutant.
Tak jarang misi yang ia lakukan bahkan berakhir dengan dirinya tak menerima uang namun berhasil mendamaikan konflik antara manusia dan para monster.
Itulah 5 kemiripan The Witcher dari Netflix dan juga The Witcher dari Video Game. Jika kalian tertarik membaca listicle ataupun Berita terupdate mengenai Video Game kalian bisa membacanya disini.